Habib Kuncung
Habib Ahmad bin Alwi bin Hasan bin Abdullah Al-Hadad
Di Kalibata terdapat makam ulama yaitu Habib Ahmad bin Alwi bin Hasan bin Abdullah Al-Hadad atau lebih dikenal dengan julukan Habib Kuncung. Habib Ahmad dijuluki Habib Kuncung karena gemar mengenakan peci tarbus Turki ala Abu Nawas yang berkuncir atau berkuncung. Makam Habib Kuncung terletak di Jl. Rawajati Timur II No.69, RT.3/RW.8, Rawajati, Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12750.
Habib Kuncung lahir di Qurfha Hadramaut Tarim Yaman, 14 November 1838. Habib Kuncung belajar ilmu dengan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, yakni Belanda, Malaysia, dan Singapura. Habib Kuncung juga belajar ilmu dari sejumlah habaib di Indonesia. Semasa hidupnya ia juga dikenal sebagai pedagang keliling di beberapa daerah Nusantara, seperti Batavia, Makassar, bahkan juga sampai ke negara manca, Singapura.
Ketika prosesi pemakaman Habib Kuncung terjadi sebuah keajaiban. Mulanya, jenazah Habib Kuncung akan dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Habib Toha Bin Ja’far Al Haddad. Kala itu, setelah dishalatkan di Masjid At Taubah, makam di kompleks pemakaman Habib Toha Bin Ja’far Alhaddad pun sudah digali.
Namun, saat jenazah Habib Kuncung sudah berada di pemakaman, terjadi sebuah keajaiban. Saat jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, 10 orang tak mampu mengangkatnya. Akhirnya setelah Habib Toha shalat sunnah bisyaroh ternyata shohibul maqom (jenazah) ingin dimakamkan di pemakaman keluarga Habib Abdulloh Bin Ja’far Al Haddad yang sampingnya Masjid At Taubah.
Memang ketika masih hidup Habib Kuncung pernah berpesan, yaitu dibuatkan rumah kecil. Pesan itu disampaikan kepada Habib Muhammad Bin Abdulloh bin Ja’far Al Haddad. Artinya di situlah Habib Kuncung ingin dimakamkan, di pemakaman keluarga Abdulloh Bin Ja’far Al Haddad. Baru ketika itu jenazahnya bisa terangkat.
Beliau wafat pada usia 93 tahun, tanggal 29 Sya’ban 1345 H (1922 M), Makam Habib Kuncung ini terletak di sebelah Masjid At-Taubah, Rawajati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan.
Salah satu ritual yang dilakukan peziarah di makam Habib Kuncung adalah meminum air karomah yang disediakan di gentong persis didepan makam Habib Kuncung. Air tersebut yang menyebabkannya spesial adalah genong penyimpanan air karomah tersebutsudah berusia 85 tahun, dan terus menerus di isi do’a oleh para peziarah yang mendatangi areal makam. Makam tersebut tidak pernah sepi dari para peziarah dan ketika malam jum’at peziarah semakin meningkat.
Pada bulan maulid diadakan kegiatan haul dan maulid Nabi di makam Habib Kuncung pada bulan Rabiul Awal Minggu pertama sore yang dihadiri ribuan peziarah.
Habib Kuncung lahir di Qurfha Hadramaut Tarim Yaman, 14 November 1838. Habib Kuncung belajar ilmu dengan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, yakni Belanda, Malaysia, dan Singapura. Habib Kuncung juga belajar ilmu dari sejumlah habaib di Indonesia. Semasa hidupnya ia juga dikenal sebagai pedagang keliling di beberapa daerah Nusantara, seperti Batavia, Makassar, bahkan juga sampai ke negara manca, Singapura.
Ketika prosesi pemakaman Habib Kuncung terjadi sebuah keajaiban. Mulanya, jenazah Habib Kuncung akan dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Habib Toha Bin Ja’far Al Haddad. Kala itu, setelah dishalatkan di Masjid At Taubah, makam di kompleks pemakaman Habib Toha Bin Ja’far Alhaddad pun sudah digali.
Namun, saat jenazah Habib Kuncung sudah berada di pemakaman, terjadi sebuah keajaiban. Saat jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, 10 orang tak mampu mengangkatnya. Akhirnya setelah Habib Toha shalat sunnah bisyaroh ternyata shohibul maqom (jenazah) ingin dimakamkan di pemakaman keluarga Habib Abdulloh Bin Ja’far Al Haddad yang sampingnya Masjid At Taubah.
Memang ketika masih hidup Habib Kuncung pernah berpesan, yaitu dibuatkan rumah kecil. Pesan itu disampaikan kepada Habib Muhammad Bin Abdulloh bin Ja’far Al Haddad. Artinya di situlah Habib Kuncung ingin dimakamkan, di pemakaman keluarga Abdulloh Bin Ja’far Al Haddad. Baru ketika itu jenazahnya bisa terangkat.
Beliau wafat pada usia 93 tahun, tanggal 29 Sya’ban 1345 H (1922 M), Makam Habib Kuncung ini terletak di sebelah Masjid At-Taubah, Rawajati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan.
Salah satu ritual yang dilakukan peziarah di makam Habib Kuncung adalah meminum air karomah yang disediakan di gentong persis didepan makam Habib Kuncung. Air tersebut yang menyebabkannya spesial adalah genong penyimpanan air karomah tersebutsudah berusia 85 tahun, dan terus menerus di isi do’a oleh para peziarah yang mendatangi areal makam. Makam tersebut tidak pernah sepi dari para peziarah dan ketika malam jum’at peziarah semakin meningkat.
Pada bulan maulid diadakan kegiatan haul dan maulid Nabi di makam Habib Kuncung pada bulan Rabiul Awal Minggu pertama sore yang dihadiri ribuan peziarah.
>
0 comments:
Post a Comment